Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

Kisah Abu Thalib, Paman Nabi Muhammad SAW

0 comments

Sosok yang satu ini merupakan tokoh terpandang bagi masyarakat mekkah. Bersama dirinya Muhammad SAW Tumbuh menjadi pemuda jujur dan ahli dalam berniaga serta jiwa kepemimpinan. Keberadaannya sangat berpengaruh besar terhadap Muhammad SAW, terutama di fase awal kenabian. Dengan sepenuh jiwa dan raga dia berjuang membela keponakannya demi menyampaikan risalah islam meski hingga akhir hayatnya Tak sekalipun dia mengucapkan Syahadat. Dialah Abu Thalib.

Nama aslinya abdul manaf bin Abdul Muthalib. Namum ia lebih di kenal dengan nama Abu Thalib karena anak pertamanya bernama Thalib. Secara nasab abu thalibn merupakan paman terdekat Rasulullah SAW karena satu-satunya paman yang seibu dan seayah dengan ayah Nabi Muhammad SAW yakni Abdullah bin Abudul Muthalib. Ayahnya yakni Abdul Muthalib merupakan pemimpin mekah yang sangat di segani. Dari kedekatannya dengan sang ayah Abu Thalib mewarisi sifat jujur, amanah serta ahli dalam kepemimpinan.

Saat menjelang ajal Abu Muthalib lebih mempercayakan kepemimpinannya kepada Abu Thalib di bandingkan dengan anak-anaknya yang lain. tugas memenuhi kebutuhan logistik jamaah haji yang biasa di lakukan ABdul Muthalib di serahkan kepada Abu Thalib. Kepadanya jugalah Abdul Muthalib mewasiatkan agar Muhammad cucunya yang yatim piatu berada dalam asuhan Abu Thalib, meskipun waktu itu Abu Thalib tidak mencukupi dalam hal FInansial.

Dengan sepenuh hati Abu Thalib dan keluarganya membesarkan Muhammad Kecil. Keelokan sifat Muhammad Kecil membuat Abu Thalib beserta istrinya mencintai Muhammad kecil melebihi anak kandungnya sendiri. Menyadari bahwa dirinya hidup dalam lingkungan yang memiliki keterbatasan. Muhammad kecil berinisiatif membantu keluarga pamannya dengan belajar mengembala kambing milik Abu Thalib. Keluhuran budi pekerti Muhammad kecil yang kelak akan menjadi Rasul mulai terbentuk di dalam keluarga ini. Kedekatan emosional antara paman dan keponakan ini begitu kuat. Hingga tiba saat khafilah dagang Quraisy yang di pimpin Abu Thalib hendak berniaga ke negeri Syam, Muhammad kecil seolah tak rela melepas kepergian paman. Kesedihan Muhammad kecil inilah yang akhirnya membuat hati Abu Thalib luluh.

Mengajak Muhammad kecil yang berusia 12 tahun di ikutsertakan dalam perjalanan dagang menuju ke negeri Syam. Sebuah perjalanan yang memakan waktu hingga berbulan-bulan. Dalam perjalnan menuju Syam Abu Thalib benar-benar menjaga dan memperhatikan Muhammad Kecil. Ketika perjalanan memasuki kota Busyroh disaat yang bersamaan seorang pendeta setempat yang bernama Buhairoh merasakan kedatangan tanda-tanda kenabian. Buhoiroh pun menjamu rombongan kafilah Mekkah demi membuktikan kebenaran dari prediksinya tersebut. Ternyata tanda-tanda kenabian terlihat pada sosok Muhammad kecil, sang pendeta pun berpesan pada Abu Thalib agar benar-benar menjaga Muhammad Kecil. Sekembalinya dari Syam Abu Thalib kian waspada dalam menjaga Muhammad Kecil. Amanat dari Sang Ayah dan pesan dari pendeta syam benar-benar dia jaga hingga masa kerasulan pun tiba.

Namun saat Rasulullah SAW mengajak sang paman memeluk agama islam, Abu Thalib menolak. Namun komitmen dari sang paman yang akan melindungi Nabi Muhammad SAW tetap dia pegang teguh. Saat Muhammad SAW melakukan dakwah secara terbuka saat itu juga kaum QUraisy melakukan penolakan. Dari sinilah pergesekan antara pemuka-pemuka suku Quraisy mulai terlihat. Meski kaum Quraisy membenci Nabi Muhammad SAW Namun mereka masih menghormati ABu Thalib selaku pemimpin Bani Hasyim yang juga paman Nabi. Berkali-kali para petinggi Quraisy meminta kepada Abu Thalib agar Rasulullah SAW menghentikan aksi dakwahnya. Maka ketika Rasulullah SAW menolak permintaan petinggi Quraisy Abu Thalib serta merta mendukung perjuangan keponakannya.

Tanpa kenal lelah kaum kafir Quraisy merencakan beberapa strategi untuk menghentikan Rasulullah SAW, Bahkan mereke meminta ABu THalib agar mau menukarkan keponakannya dengan seorang pemuda yang tidak kalah tampan dengan keponakannya. Hal ini malah memancing kemarahan Abu Thalib. Menyadari ancaman kepada Nabi Muhammad SAW kian membesar, Abu thalib kemudian mengumpulkan saudara-saudaranya agar bersedia melindungi Rasulullah SAW. Permintaan untuk menjaga Nabi Muhammad SAW di sanggupi seluruh keluarganya kecuali Abu Lahab. Sementara itu Kaum Quraisy telah merencanakan aksi memboikot dan mengusir Kaum Muslimin dari kota mekkah. Abu Thalib yang masih mengimani kepercayaan nenek moyangnya juga ikut merasakan pemboikotan ini karena sikap pembelaannya terhadap Nabi Muhammad SAW. Tiga tahun lamanya ABu Thalib setia bersama Rasulullah SAW dan kaum muslimin lainnya dalam menanggung aksi pemboikotan. Segala penderitaan tak mampu mengubah kesetiaannya dalam mendampingi Nabi Muhammad SAW.

Saat berakhirnya Pemboikotan ABu Thalib kembali ke kota mekkah dengan kondisi kesehatan yang memburuk. Bulan Rajab tahun 10 kenabian menjadi saat-saat terakhir perjuangannya dalam mengawal Rasulullah SAW. Abu Thalib wafat, tahun ini pula menjadi tahun kesedihan Rasulullah SAW. Sebesar apapun kecintaan Rasulullah SAW kepada ABu Thalib Namun tetap saja Rasulullah tidak akan mampu menentukan siapa yang berhak di berikan Hidayah.

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi ALLAH memberi petunjuk kepada orang yang di kehendakinya dan ALLAH lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima Petunjuk."
(QS. Al-Qashash : 56)




Jika anda kesulitan download atau ingin koleksi semua video khalifah trans 7 di atas silahkan hubungi kami di no Hp 087-839-793530 Inysa Allah Kami bantu kirimkan dalam bentuk DVD ke alamat sahabat online. Total 50 episode.

Khalifah Trans7

Share this article :

Post a Comment

 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved